Apa itu Aplikasi Mobile Hybrid dan Native?
Beberapa hari lalu tepatnya hari senin 21 Maret 2016 terjadi demo yang cukup mengebohkan warga jakarta dan beritanya sangat heboh karena ada insiden kekerasan. Tidak tahu persis masalahnya dimana tapi beberapa sumber mengatakan bahwa adanya aplikasi online untuk pemesanan transportasi membuat transportasi konvensional sepi order. Namun pada tulisan kali ini kita bukan mau membahas tentang demo antar mereka (konvensional dan online), tapi kita akan mengupas aplikasi online pemesanan kendaraan yang bisa diakses melalui smartphone.
Dengan membanjirnya HP jenis android serta harga yang relatif terjangkau membuat beberapa perusahaan melirik peluang bisnis gojek, atau taxi online. Sebut saja nama Gojek dan Grab Taxi yang telah memanfaatkan peluang bisnis ini. Mereka cukup membuat aplikasi berbasis android kemudian bekerjasama dengan pemilik motor atau mobil pribadi untuk menjadi mitra usahanya. Cukup simpel dan tidak perlu investasi besar sehingga wajar jika mereka membuat tarif harga sendiri bahkan perbedaannya antara 30% - 40%. Sehingga apa yang terjadi? konsumen beralih ke Gojek dan Grab serta yang lainnya. Bayangkan kita cukup pesan pakai Aplikasi yang sudah mereka buat, kemudian tinggal duduk manis menunggu jemputan, lalu membayar harga dibawah harga pasaran gimana mereka nda pindah?
Kira-kira para pebisnis gojek, grab dan yang lainnya mereka buat aplikasinya pakai apa ya? bukannya untuk membuat aplikasi selengkap itu butuh biaya yang cukup besar? apalagi denger-denger aplikasi di HP kebanyakan menggunakan Java. Pemrograman android pada dasarnya memang menggunakan bahasa pemrograman Java, namun seiring perkembangan teknologi aplikasi android bukan hanya menggunakan bahasa pemrograman java saja namun kini sudah bisa dibuat dengan bahasa pemrograman HTML, CSS dan Javascript. Kok bisa? begini penjelasannya
Aplikasi native biasanya dibuat menggunakan bahsa Java untuk Android dan Objective C untuk iOS. Aplikasi native bisa memanfaatkan penuh sistem operasi mereka terutama menyangkut akses ke perangkat keras ponsel. Sedangkan aplikasi hybrid adalah aplikasi yang menambahkan kode atau bahasa pemrograman web dengan SDK native sehingga dapat membuat aplikasi lintas platform dengan murah dan cepat.
Berikut perbedaan aplikasi native dan Aplikasi Hybrid
Berikut perbedaan aplikasi native dan Aplikasi Hybrid
Native | Hybrid | |
---|---|---|
Development Language | Native Only | Native and Web / Web Only |
Device Access | Complete | Complete |
Device Specific Features | High | Moderate |
Speed | Very Fast | Medium |
App Store | Available | Available |
Approval Process | Mandatory | Low Overheadunakan |
Code Portability | None | High |
Advanced Graphics | High | Moderate |
UI / UX | High | Moderate |
Access to Native APIs | High | Moderate |
Development Cost | Expensive | Reasonable |
Wow keren banget tuh, ternyata kita bisa buat aplikasi mobile di android dengan menggunakan HTML, CSS dan Javascript dengan gateway hybrid. Konon kabarnya aplikasi Gojeg, Bukalapak dan lainnya pakai platform hybrid. Udeh buat yang demen buat aplikasi dan memimpikan sebuah aplikasi yang berjalan di android saatnya pelajari hybrid.
Untuk membuat aplikasi sekelas gojeg atau bukalapak tentu tidaklah mudah namun juga tidaklah sulit, namun kita perlu bimbingan agar lebih cepat dalam belajar. Nah buat yang ingin cepat dan mudah dalam memahami aplikasi hybrid atau yang ingin murni native Nurul Fikri Computer bisa menjadi solusi. Bapak/Ibu bisa ambil kursus/private atau kalau rombongan bisa dalam bentuk InHouse Training seperti apa yang dilakukan oleh Plaza Toyota Mampang dalam mentraining staf IT-nya untuk belajar Hybrid App. Informasi lebih lanjut silahkan hubungi : 0896-5331-2998
Apa itu Aplikasi Mobile Hybrid dan Native?
Reviewed by Anonim
on
07.03
Rating:
Tidak ada komentar: